Davide Astori Meninggal, Respons Elegan FIGC Sepatutnya Dicontoh PSSI


Kabar duka mengejutkan datang serta menyelimuti sepakbola Italia saat ini. Pasalnya salah satu bintang mereka Davide Astori ditemukan tak bernyawa di kamar hotel pada Minggu pagi, 4 Maret 2018, jelang laga melawan Udinese.

Kapten klub Fiorentina itu tewas diduga karena serangan jantung. Mantan penggawa AS Roma tersebut meghembuskan napas terakhir pada usia 31 tahun. Astori sendiri tidak mampu terjaga lagi dari tidur.

Sontak kabar ini jadi duka yang mendalam bagi persepakbolaan Italia. Bahkan untuk menghormati sang pemain, FIGC selaku PSSI-nya Italia langsung menghentikan Giornata ke 27. Padahal saat itu laga maha penting yakni Derby della Madonnina antara AC Milan vs Inter Milan siap digelar pada pekan tersebut.
Namun FIGC tidak mau pekan yang diselimuti kesedihan ini harus dipaksakan menggelar sisa pekan ke 27. Meskipun tiga laga sebelumnya sudah digelar pada hari sebelumnya.

Selain Derby Milan, ada enam laga yang harus ditunda. Yakni laga Genoa vs Cagliari, Torino vs Crotone, Udinese vs Fiorentina, Benevento vs Hellas Verona, Atalanta vs Sampdoria, dan Chievo vs Sassuolo. Ketujuh laga tersebut akan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

“Kami terkejut dengan berita duka ini, Segenap keluarga Serie A Liga Italia turut berduka cita atas meninggalnya Davide Astori,” tulis pihak Serie A Liga Italia melalui akun twitter resmi milik mereka.

“Seluruh pertandingan yang dijadwalkan hari ini akan ditunda sebagai bentuk bela sungkawa kami untuk Davide Astori.

Beda respons insiden Choirul Huda


Tentunya peristiwa meninggalnya pemain juga sempat menghiasi sepakbola Indonesia pada tahun lalu. Kala itu Liga 1 sempat juga merasakan peristiwa duka kala kiper Persela Lamongan, Choirul Huda meninggal dunia saat bertanding melawan Semen Padang, Minggu (15/10/17) setelah bertabrakan dengan rekannya Ramon Rodrigues.

Namun PSSI dan PT Liga Indonesia Baru tidak memiliki sikap elegan dalam menyikapi peristiwa meninggalnya kapten Persela Lamongan itu. Bila FIGC dan TIM menghentikan kompetisi pasca munculnya berita tewasnya Astori. Langkah berbeda dilakukan PSSI dan PT LIB merespons meninggalnya Huda.

Kala itu tidak ada peliburan jadwal pertandingan seperti Liga Italia saat ini. Bahkan, pertandingan PSM Makassar vs Persib Bandung yang berlangsung pada malam harinya tetap dilangsungkan.

Bahkan tiga hari setelah peristiwa itu, Persela tetap dipaksakan untuk melaksanakan pertandingan berikutnya melawan Borneo FC di Samarinda. Seharusnya saat itu PSSI dan PT LIB memberikan dispensasi mengingat klub Laskar Joko Tingkir ini sedang berduka.

Apalagi peristiwa meninggalnya Huda terjad isaat pertandingan. Berbeda konteksnya dengan Astori yang meninggalnya di luar pertandingan. Maka dari itu PSSI dan PT LIB seyogyanya belajar atas meninggalnya kapten Fiorentina, Davide Astori kedepannya. Mengingat peristiwa kematian pemain adalah peristiwa luar biasa yang layak untuk diberikan pehatian luar biasa sekaligus sebagai penghormatan terakhir bagi sang pemain.




Comments