Kroasia Harus Berterima Kasih Pada Indonesia Soal Marko Simic



Marko Simic (farjar.co.id)
Marko Simic kini menjadi bintang di sepakbola Indonesia. Kebintangannya seakan menenggelamkan nama-nama tenar yang lebih dulu bersinar. Irfan Bachdim, Michael Essien, Lilipaly, Makan Konate, Wiljan Pluim, Gonzales, Boaz dan Bepe adalah nama-nama yang harus rela terpinggirkan dari pemberitaan.

Ternyata kesuksesan Simic di Indonesia mengundang perhatian dari federasi sepak bola Kroasia, negara asal Simic. Dilansir dari Bolalob.com, dalam akun media sosial HNS (federasi sepak bola Kroasia), Simic menjadi salah satu pemain yang disorot di Kroasia.
“Bintang Kroasia di Indonesia, Marko Simic dari Persija Jakarta. Top scorer, pemain terbaik, rekor gol, plus dua trofi pramusim,” tulis akun twitter HNS.

Selain itu di akun Instagram resminya, HNS juga mengunggah video gol kedua Simic pada final Piala Presiden. "Gol yang sangat indah dari bintang Kroasia di Indonesia @markosimic_77 saat @persijajkt memenangkan Piala Presiden 2018. Marko Simic mencetak 2 gol sekaligus menjadi Man of The Match dalam kemenangan final melawan Bali United yang berakhir dengan skor 3-0. Selamat #Supersimic dan #PersijaJakarta!"

Tak heran, euforia pun menyebar. Melihat performa Simic itu kemudian merebak keinginan masyarakat untuk menaturalisasi pemain dengan julukan Super Simic itu. Biasalah, tabiat kita kalau melihat barang bagus suka langsung ngiler. Padahal, di negeri sendiri melimpah talenta hebat.


Di Persija, di Indonesia, Simic berprestasi (jawapos.com)
Simic pun mengakui banyak dukungan bagi dirinya untuk dinaturaslisasi. Ia pun mengaku siap menerima jika permintaan menjadi warga negara Indonesia, muncul kepadanya.
"Mungkin masa saya bersama Kroasia sudah berlalu, dan saya sekarang berada di Indonesia. Dan saya sudah merasa seperti berada di rumah," kata Simic antusias, dilansir dari Sport.tempo.co.

Marko Simic mungkin tidak menduga bahwa kepindahannya dari Melaka United (Liga Malaysia) ke Persija membawa berkah tersendiri bagi dirinya. Di Persija-lah, Simic menemukan momen terbaik dalam karirnya. Jadi topskor dan pemain terbaik dalam pra musim, dan ini hanya di Indonesia.

Padahal, jika dilihat dari perjalanan karier Simic sebelum ke Indonesia  tidak begitu mentereng. Berdasarkan data yang dihimpun dari Transfermarkt.com, koleksi gol pemain 30 tahun itu tidak pernah melebihi 10 gol di tiap klub yang dibelanya.

Kroasia pantas berterimakasih kepada Indonesia
Kroasia mungkin sepantasnya berterima kasih pada Indonesia. Marko Simic, warga negaranya bisa sukses dan gemilang di negeri Nusantara ini. Simic memang bagus, punya skill mumpuni tapi jika kultur, suasana, dan lainnya tidak mendukung tentu semua kelebihan itu tidak membuahkan hasil memuaskan.

Lihatlah karir Simic di negara-negara sebelumnya. Apakah karir Simic cemerlang? Padahal sepakbola di negara-negara tersebut lebih unggul dibanding di Indonesia. Namun, di Indonesia Simic merasa nyaman. Simic merasa di rumah sendiri.


Timnas Kroasia. Akankah Simic bergabung? (satupedia.com)
Berterima kasihlah, karena warga Anda begitu dipuja, dielu-elukan, dihargai dan digilai. Karena setiap orang butuh penghargaan, butuh diakui, sehingga segala potensi yang dia miliki keluar dengan maksimal. Dan itu terjadi pada Simic di Indonesia.

Simic pun kini menjelma striker ganas nan tajam. Sehingga Kroasia pun bisa membuka opsi untuk memanggilnya ke dalam timnas guna mengikuti Piala Dunia 2018. Padahal, seperti diakui Simic sendiri, karirnya di Kroasia sudah habis.  Simic hanya memperkuat timnas di level junior saja, sedangkan di lever senior belum pernah.

Berterima kasihlah, bersama sepakbola Indonesia, Simic begitu matang. Kroasia memiliki amunisi tambahan di Piala Dunia 2018, melengkapi Mario Mandžukic (Juventus), Nikola Kalinic (AC Milan), Ante Rebic (Eintracht Frankfurt) dan Andrej Kramaric (Hoffenheim).
Berterima kasihlah, Kroasia.


sumber

Comments